Kamis, 05 Juni 2014

SEJARAH PERKEMBANGAN KOTA LANGSA DAN WISATA KOTA LANGSA

KOTA LANGSA
 
 

 Pemerintah Kota Langsa merupakan Pemekaran Wilayah dari Pemerintah Kabupaten Aceh Timur dibentuk berdasarkan Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2001 dan ditetapkan pada tanggal 17 Oktober 2001 di Jakarta. Pemerintah Kota Langsa yang baru dibentuk tersebut dilengkapi dengan beberapa Institusi Perangkat Daerah yang merupakan unit pendukung pelaksaan urusan umum kota langsa.Dengan telah disahkannya Qanun Kota Langsa Nomor 3 Tahun 2008 tentang Susunan Organisasi dan Tata Kerja Sekretariat Daerah dan Sekretariat DPRK Kota Langsa, Sekretariat Daerah Kota Langsa terdiri dari Sekretaris Daerah, 3 Asisiten Sekretariat Daerah Kota Langsa dan 9 Kepala Bagian Sekretariat Daerah KotaLangsa.Bagian Hukum merupakan salah satu bagian dari sembilan Bagian Sekretariat Daerah Kota Langsa yang dibentuk berdasarkan Qanun Kota Langsa Nomor 3 Tahun 2008.Sebelum Ditetapkan Menjadi Kota, Langsa Adalah Bagian Dari kabupaten Aceh Timur Yang Ibukota Kabupatennya adalah langsa dan Merupakan Kota Administratif Yang Dibentuk Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 64 Tahun 1991 Tanggal 22 Oktober 1991, dan Diresmikan Oleh Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Pada Tanggal 2 April 1992.
Kemudian, sesuai dengan perkembangan Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam baik dari segi Budaya, Politik dan Ekonomi, Propinsi ini Semakin Dituntut Mengembangkan diri, Khususnya dari segi Pemerintahan sehingga pada Tahun 2001 terbentuklah Kota Langsa yang merupakan Pemekaran dari Kabupaten Aceh Timur berdasarkan pada Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2001 pada tanggal 21 Juni 2001 dan Peresmiannya dilaksanakan di Jakarta pada tanggal 17 Oktober 2001 Oleh Menteri dalam Negeri Atas Nama Presiden Republik Indonesia, Pejabat Walikota Pertama Yaitu H. Azhari Aziz, SH, MM yang dilantik Oleh Gubernur Nanggroe Aceh Darussalam pada Tanggal 2 Nopember 2001 di Banda Aceh. Dan sebagai Walikota Definitif Hasil Pilkadasung 2006 adalah Drs. Zulkifli Zainon, MM yang dilantik oleh Gubernur Nanggroe Aceh Darussalam pada tanggal 14 Maret 2007 di Langsa.
Pada awal terbentuknya Kota Langsa terdiri dari 3 Kecamatan yaitu Kecamatan Langsa Barat, Kecamatan Langsa Kota dan Kecamatan Langsa Timur dengan Jumlah Desa Sebanyak 45 Desa (Gampong) dan 6 Kelurahan. Kemudian dimekarkan menjadi 5 Kecamatan Berdasarkan Qanun Kota Langsa No 5 Tahun 2007 tentang Pembentukan Kecamatan Langsa lama dan Langsa Baro.
KEADAAN UMUM KOTA LANGSA GEOGRAFIS
Kota Langsa merupakan salah satu kota otonom termuda di Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam. Secara geografis wilayah Kota Langsa mempunyai kedudukan strategis, baik dari segi ekonomi maupun sosial budaya. Mempunyai potensi di bidang Industri, Perdagangan dan Pertanian, Kota Langsa mempunyai prospek yang baik bagi pemenuhan pasar di dalam dan luar negeri.
Kota Langsa mempunyai luas wilayah 262,41 KM2, yang terletak pada posisi antara 04° 24’ 35,68’’ – 04° 33’ 47,03” Lintang Utara dan 97° 53’ 14,59’’ – 98° 04’ 42,16’’ Bujur Timur, dengan ketinggian antara 0 – 25 m diatas permukaan laut serta mempunyai batas-batas wilayah sebagai berikut :
· Sebelah Utara berbatasan dengan Selat Malaka
· Sebelah Selatan berbatasan dengan Kecamatan Birem Bayeun Kabupaten Aceh Timur
· Sebelah Barat berbatasan dengan Kecamatan Birem Bayeun Kabupaten Aceh Timur
· Sebelah Timur berbatasan dengan Kecamatan Manyak Payed Kabupaten Aceh Tamiang.
Iklim
Daerah Kota Langsa merupakan Wilayah yang beriklim tropis yang selalu dipengaruhi oleh angin musim, sehingga setiap tahunnya terdapat dua musim yang berbeda yaitu musim hujan dan musim kemarau. Musim hujan setiap tahun biasanya berlangsung antara bulan September sampai dengan Februari dan musim kemarau berkisar antara bulan maret sampai dengan Agustus.Walaupun sering mengalami perubahan cuaca,hujan rata-rata setiap tahunnya berkisar antara 1500 mm sampai 3000 mm,sedangkan suhu udara rata-rata berkisar antara 28° – 32° C dan kelembaban nisbi rata-rata 75 persen.
Tata Guna Tanah
Kota Langsa dengan luas 26.241 Ha, merupakan daerah Perdagangan, Industri dan Pertanian, dimana area perkebunan mencapai 39,88 persen dari keseluruhan luas daerah Kota Langsa atau sebesar 10.466 Ha. Luas area untuk bangunan/pekarangan mencapai 6.037 Ha atau 23,01 persen dari total luas Kota Langsa, lahan sawah mencapai 1.925 Ha atau sebesar 7,34 persen, ladang/huma mencapai 1.864 Ha atau sebesar 7,10 persen, tambak/kolam seluas 1.344 Ha atau 5,08 persen, tegalan/kebun 1.267 Ha atau 4,83 persen, dan perkebunan rakyat 1.244 Ha atau 4,74 persen.
Disamping itu juga terdapat lahan yang sementara tidak diusahakan seluas 645 Ha atau 2,46 persen, hutan bakau 350 Ha atau 1,33 persen dan padang rumput seluas 34 ha atau 0,13 persen serta untuk penggunaan lainnya seperti jalan,jembatan,lapangan dan lain sebagainya seluas 1.075 Ha atau sebesar 4,10 persen dari total luas wilayah Kota Langsa.
Kota Langsa adalah salah satu kota di Aceh, Indonesia. Kota Langsa adalah kota yang menerapkan hukum Syariat Islam.
Kota Langsa berada kurang lebih 400 km dari kota Banda Aceh. Kota Langsa sebelumnya berstatus Kota Administratif sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 64 Tahun 1991 tentang Pembentukan Kota Administratif Langsa. Kota Administratif Langsa diangkat statusnya menjadi Kota Langsa berdasarkan Undang-Undang Nomor 3 tanggal 21 Juni 2001. Hari jadi Kota Langsa ditetapkan pada tanggal 17 Oktober 2001.Kota Langsa terkenal sebagai kota pendidikan, kota perdagangan, kota kuliner/makanan, dan kota wisata. Ada beberapa perguruan tinggi ternama di Kota Langsa, antara lain; Universitas Samudra Langsa, STAIN Zawiyah Cot Kala, Kampus LP3I dan beberapa akademi dari kebidanan dan keperawatan seperti; Akademi Kebidanan Harapan Ibu, Akademi Kebidanan Bustanul Ulum, Akademi Keperawatan Yayasan Cut Nyak Dhien, Akademi Keperawatan UMMI, Akademi Keperawatan Depkes (Departemen Kesehatan), dan lainnya.
Tempat menarik di Kota Langsa
  1. Lapangan Merdeka Kota Langsa. Lapangan ini biasa dipakai untuk acara-acara dan kegiatan sosial lainnya. Banyak warga menghabiskan waktu di sore hari, dengan sajian makanan dan hiburan yang tersedia. Ada banyak sajian makanan yang ditawarkan di sini, menjelang sore dan malam hari. Menu istimewa adalah, Mie Aceh, sate daging, martabak, es krim, aneka makanan tradisional, aneka western food seperti burger dan pizza, dan jajanan lainnya dengan harga yang sangat terjangkau. Lapangan ini akan dipenuhi orang-orang ketika Sabtu malam (atau malam Minggu).
  2. Taman Bambu Runcing. Taman ini terletak tak berjauhan dari Lapangan Merdeka Kota Langsa. Taman dengan konsep central park atau "taman di tengah kota" ini banyak dikunjungi karena ada nilai sejarah kemerdekaan di sini. Salah satu karakteristik taman ini adalah, adanya Tugu Bambu Runcing yang berdiri megah di tengah taman. Diperkaya juga dengan plakat "Udeep syaree matee syahed" dan "Bangsa yang menghargai pahlawannya adalah bangsa yang besar" serta plakat gambar perjuangan Rakyat Aceh mengusir penjajah. Plakat ini terletak di tembok belakang Bambu Runcing.
  3. Gedung Kantor Bappeda atau disebut juga gedung Balee Juang, terletak di jantung Kota Langsa. Merupakan gedung peninggalan kolonial Belanda. Arsitektur ala Belanda masih sangat jelas terdapat pada gedung ini. Gedung ini telah ada sejak tahun 1920, yang ketika itu bernama HET KANTOORGEBOUW DER ATJEHSCHE HANDEL-MAATSCHAPPIJ TE LANGSAR, gedung semacam ini hanya ada saja di Aceh ketika itu yaitu Kuta Raja dan Langsa. Di depan gedung ini, ada kantor pos yang sama-sama bercirikan arsitektur Belanda.
  4. Pelabuhan Kuala Langsa. Pelabuhan ini adalah satu-satunya pelabuhan yang menghubungkan Kota Langsa dengan luar negeri. Dahulu pelabuhan ini ramai akan aktivitas transportasi dari Kota Langsa ke luar negeri, dengan beberapa jenis kapal penumpang express dengan rute pulang-pergi ke Malaysia, Penang, dan Thailand. Serta aktivitas bongkar muat pengiriman barang mulai dari Malaysia, Penang, Thailand, India, dan Singapura. Pada hari Sabtu 23 Februari 2013, pelayaran perdana Langsa - Penang kembali diresmikan setelah sempat vakum pada masa konflik dahulu[rujukan?]. Ini bentuk komitmen pemerintah Aceh untuk menjadikan Pelabuhan Kuala Langsa menjadi pelabuhan internasional. Tujuannya untuk meningkatkan daya saing di sektor perdagangan.
  5. Kawasan Pecinan atau biasa disebut dalam bahasa Inggris China Town, warga Kota Langsa biasa menyebut dengan "Kawasan Toko Belakang". Kawasan ini dulunya merupakan kawasan komunitas warga Tionghoa yang besar. Sampai sekarang beberapa bangunan asli milik warga Tionghoa masih bisa dilihat, namun seiring perkembangan zaman, sebagian bangunan ini dihancurkan dan dibangun bangunan yang lebih modern. Ada beberapa makanan khas China di sini, seperi kwetiau, pangsit, cap cay, dan lain-lain. Terdapat juga satu bangunan pabrik kecap asin tertua di sini, dan di dekat pasar, ada Vihara Buddha Kota Langsa yang juga menawarkan keindahan seninya.
Mayoritas penduduk
Mayoritas penduduk Kota Langsa adalah suku Aceh, suku Tionghoa, suku Melayu, suku Batak, dan suku Jawa. Bahasa Aceh digunakan oleh mayoritas masyarakat Kota Langsa, bahasa Indonesia tetap menjadi bahasa ibu, sebagai bahasa bisnis, sekolah, pemerintah, universitas, dan kantor. Bahasa Melayu digunakan dalam percakapan sehari-hari, tidak berbeda dengan bahasa Melayu dan bahasa Indonesia, hanya beberapa kata dan makna aksen yang sedikit berbeda.
Agama Islam adalah agama mayoritas masyarakat Kota Langsa dan rakyat Aceh umumnya. Hukum Syariat Islam menjadi aturan dasar dalam kehidupan masyarakat Kota Langsa. Agama Kristen juga menjadi bagian dari populasi, sementara Buddha banyak diadopsi oleh komunitas warga Tionghoa (China). Kota Langsa merupakan kota yang kaya akan perbedaan etnis dan, bagaimanapun, penduduk tetap hidup dalam damai dan memiliki toleransi beragama yang kuat. Lokasi Kota Langsa sangat dekat dengan Medan, ibu kota Provinsi Sumatera Utara, sehingga menempatkan Kota Langsa sebagai kota yang strategis dan kaya imigran.
Tempat ibadah di Kota Langsa
  1. Masjid Raya Darul Falah Kota Langsa, masjid terbesar yang berlokasi di jantung kota dengan fasilitas besar yang dapat menampung jamaah untuk melakukan ibadah. Terdapat banyak masjid yang tersebar di penjuru kota. Mayoritas penduduk di Kota Langsa adalah Islam, tidak sulit untuk menemukan masjid di Kota Langsa khususnya di Aceh.
  2. Masjid tertua yang dimiliki Kota Langsa adalah masjid Istiqamah, yang berdiri kokoh di kecamatan Langsa Kota tepatnya di desa Gampong Teungoh. Walaupun masjid ini sudah lama berdiri, sampai sekarang masjid ini masih dalam tahap pembaruan pada beberapa titik.
  3. Gereja Huria Kristen Batak Protestan (HKBP).
  4. Vihara Buddha Kota Langsa, berlokasi di pusat pasar tradisional Kota Langsa, vihara ini sangat indah dengan balutan cat warna merah yang mencirikan warna khas komunitas Tionghoa.
WISATA KOTA LANGSA
Kota Langsa adalah sebuah kota muda yang lahir pada tanggal 17 Oktober 2001 dari pemekaran Kabupaten Aceh Timur yang terdiri dari lima kecamatan yaitu Langsa Kota, Langsa Timur, Langsa Barat, Langsa Lama, dan Langsa Baro dengan pusat ibu kota di Langsa. Melewati jalan Banda Aceh Medan, wilayah kota Langsa dimulai dari desa Alur Dua, dan berakhir pada perbatasan desa Buket Metuah. Kota Langsa dengan luas relatif kecil dibandingkan dengan kabupaten atau kota lain di Propinsi Aceh memiliki ciri khas tersendiri yang unik dan menarik serta potensi alam yang beragam yaitu pelabuhan, pantai, kawasan kota, hutan lindung, bukit-bukit, dan tempat wisata yang dimanfaatkan oleh masyarakat dengan usaha dan kreatifitas yang tinggi hingga menjadi tempat yang menghasilkan rupiah bagi masyarakat. Dengan demikian, kota Langsa nyaris sempurna di usia yang sangat muda yaitu 8 tahun.



 



Sehari-hari mayoritas masyarakat kota Langsa bergelut di bidang perdagangan barang dan jasa. Hal itu dapat dilihat dari aktivitas masyarakat baik personal, kelompok maupun kumpulan besar penduduk yang dibagi menjadi tiga kawasan yaitu:
a.       Di kawasan pelabuhan masyarakat dominan bermata pencaharian melaut  mencari ikan, udang, dan bermacam hasil tangkapan laut lainnya baik untuk kebutuhan dalam daerah maupun untuk ekspor keluar daerah atau keluar negeri seperti Malaysia dan Singapore. Selain itu juga ada cafe-cafe, usaha jual-beli pohon bakau, dll.
b.      Di kawasan perkotaan yang lumayan luas, masyarakat memanfaatkan perdagangan barang dan jasa yang beragam tersebar keseluruh pelosok kota.
c.       Di kawasan desa masyarakat memanfaatkan lahan subur untuk bertani dan berladang juga menciptakan cita rasa baru yang bisa dikenal sehingga menjadi desa produksi yang dijalankan secara kelompok maupun personal. Seperti desa Karang Anyar menjadi desa produksi kripik renyah. Desa Seulalah yang terkenal dengan kripik pedas dan tempe Seulalah. Desa Alue Dua yang sepanjang jalan menjual ikan asin. Desa Seuriget dan Sungai Pauh memproduksi terasi yang terkenal enak dan maknyus. Sedangkan daerah bukit masyarakat memanfaatkan lahan untuk bertani dan berladang, dan hasilnya bukan hanya dijual di dalam maupun di luar daerah bahkan di ekspor.
Kota Langsa memiliki banyak tempat wisata dengan keunikan, kelangkaan, dan keindahan yang berbeda dengan daerah lain di antaranya adalah :
1.      Taman Bambu Runcing Kota Langsa.
2.      Pelabuhan Kuala Langsa.
3.      Ujung Pusong.
4.      Pulau Teulaga Tujoh.
5.      Pantai Pasir Putih.
6.      Hutan Lindung.
7.      Mutiara Water Park.
8.      Kolam Renang Keumuning (Selembat).
9.      Kolam Pemancingan.
10.  Makam Chik Ampon Beurdan
11.  Balee Juang.
12.  Wisata Kuliner Langsa
Untuk lebih jelas, berikut uraian masing – masing tempat wisata yaitu :
1.      Taman Bambu Runcing Kota Langsa
Taman Bambu Runcing sebagai icon kota Langsa terletak di tengah Kota tepatnya di Jalan Ahmad Yani. Taman yang  sarat akan sejarah ini dibangun pada tahun 1948 saat Langsa masih menjadi ibu kota Kabupaten Aceh Timur.
Selain keindahan dan letaknya sangat strategis Taman Bambu Runcing mengingatkan kita pada masa – masa perjuangan dengan adanya relief – relief  perjuangan dari masa perjuangan sampai kemerdekaan.
2.      Pelabuhan Kuala Langsa
Kawasan Kuala Langsa adalah salah satu kawasan yang sangat menjanjikan akan menjadi sumber Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kota Langsa yang pada saat ini terus dikembangkan. Kawasan ini juga dijadikan tempat rekreasi masyarakat dengan tersedianya fasilitas yang memadai. Pelabuhan Langsa. Bisa dimanfaatkan untuk arena memancing, juga wisata air dengan tersedianya kendaraan air juga wisata kuliner.

 

3.      Ujung Pusong



 Desa Teulaga Tujoh (Pusong) adalah pedesaan unik dan langka di mana penduduk sehari-hari berpencaharian mayoritas nelayan. Nuansa desa pusong sangat unik mengingat Pusong ini terletak di tengah laut yang berbentuk daratan  pantai membentuk jalan melintang ke pulau lain.
Ujong Pusong adalah salah satu tempat kunjungan wisata yang akan dikembangkan, melihat penduduknya yang relejius dan bersahabat didukung oleh adanya beberapa sarana dan prasarana seperti mesjid, air bersih dan tempat mandi.
4.      Pulau Teulaga Tujoh.
Pulau Teulaga Tujoh adalah pulau kecil yang berada tak jauh dari Pusong. Tempat ini sangat indah dan unik serta langka karena tidak ada satupun orang yang bermukim di sini karena beberapa sebab. Salah satunya adalah karena tempat ini diyakini masyarakat adalah tempat keramat.
Pulau Telaga Tujuh adalah pulau yang belum tersentuh dan masih alami dengan hutan yang hijau dan dengan hunian binatang yang ramah menyambut kedatangan pengunjung seperti monyet dan burung. Pulau ini berada di dekat Gampong Pusong Kecamatan Langsa Barat, Pulau tersebut sangat cocok menjadi tempat penelitian rekreasi alam dan menikmati matahari tenggelam.
5.      Pantai Pasir Putih.
Pantai Pasir Putih merupakan hamparan pantai yang luas dan pasir yang bersih adalah salah satu daya tarik wisatawan. Hamparan pantai yang luas dan pasir yang bersih, tampak dalam gambar beberapa pohon bakau yang memperindah pantai dan dapat menahan erosi dari ombak air laut.



 


6.      Hutan Lindung.
Hutan Lindung terletak di daerah Perumnas dengan permukaan tanah yang berbukit sehingga menjadi keunikan khusus saat melihat pohon-pohon besar rimbun yang tumbuh menjulang tinggi dalam sebuah kawasan dilindungi yang menjadi paru-paru kota Langsa
7.      Mutiara Water Park.
Mutiara Water Park terletak di daerah Perumnas dengan luas maksimal dan fasilitas memadai. Tempat ini merupakan salah satu tujuan masyarakat kota langsa saat liburan.
Mutiara Water Park ini merupakan tempat rekreasi yang menyediakan kolam renang, perosotan air, drum air, flyng fox, macam ragam makanan, dan aneka hiburan dan fasilitas lainnya.
8.      Kolam Renang Keumuning (Selembat).
Kolam renang ini terletak di desa Keumuning kecamatan Langsa Baroe kota Langsa. Tempat ini sangat exotis, karena letaknya diapit oleh bukit-bukit yang tinggi. Di daerah ini memberikan suasana khas yang asri dan selalu merdu dengan kicauan burung. Dan tempat ini dijadikan Bumper (bumi perkemahan) bagi anggota pramuka yang melaksanakan kegiatannya
9.      Kolam Pemancingan.
Kolam Pemancingan yang terletak di Gampong Baro Kecamatan Langsa Lama dengan jarak dari Kecamatan lebih kurang 3 kilo meter sedangkan  dari Ibu Kota Langsa  sejauh 2 kilo meter. Kolam ini sangat cocok bagi penggemar memancing.
Tempat ini sangat mudah dikunjungi, dan kolam pemancingan ini melekat keindahan yang mampu memberikan kepuasan psikologis pengunjung dan nuansa afarmatif.
10.  Makam Ampon Chik Banta Beurdan
Pertengahan abad 17 Ampon Chik Banta Beurdan adalah seorang ulee balang untuk daerah Langsa. Dan beliau merupakan keturunan Raja yang beristrikan keturunan bangsawan.
Pada masa beliau berkuasa, beliau mendirikan sebuah mesjid yang menjadi mesjid pertama di Kota Langsa yaitu mesjid   yang terletak di Gampong Teungoh. Sangat banyak peninggalan-peninggalannya di antaranya adalah Mesjid, istana , tempat bermain anak-anak, makam-makam keramat dan lain - lain.
11.  Gedung Balee juang
Gedung yang terletak di pusat kota ini di bangun pada tahun 1924, merupakan gedung kebanggaan masyarakat Kota Langsa yang masih berdiri megah dan kokoh. Hingga saat ini gedung ini digunakan sebuah instansi pemerintahan daerah. Sekilas anda dapat membayangkan kemasa lalu bahwa di kota Langsa pernah terjadi perlawanan yang sangat hebat terhadap pemerintahan kolonial.
12.  Wisata Kuliner Khas Langsa
Selain tempat-tempat indah dan bersejarah, dapat pula kenikmatan tiada duanya dari aneka makanan baik dari dalam kota Langsa yang sangat khas maupun luar kota Langsa.
Makanan khas Langsa di antaranya adalah Sop Sum-Sum Langsa, gulee lhok beulacan, Rujak Langsa, kripik,dll. Namun makanan luar lainnya juga dengan mudah di dapat dengan rasa asli maknyus seperti Burger, Siomay JM, Ayam Tangkap, Kalasan, Gepok, dll.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar