KOTA LANGSA
Pemerintah Kota Langsa merupakan Pemekaran Wilayah dari Pemerintah
Kabupaten Aceh Timur dibentuk berdasarkan Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2001 dan
ditetapkan pada tanggal 17 Oktober 2001 di Jakarta. Pemerintah Kota Langsa yang
baru dibentuk tersebut dilengkapi dengan beberapa Institusi Perangkat Daerah
yang merupakan unit pendukung pelaksaan urusan umum kota langsa.Dengan telah
disahkannya Qanun Kota Langsa Nomor 3 Tahun 2008 tentang Susunan Organisasi dan
Tata Kerja Sekretariat Daerah dan Sekretariat DPRK Kota Langsa, Sekretariat
Daerah Kota Langsa terdiri dari Sekretaris Daerah, 3 Asisiten Sekretariat
Daerah Kota Langsa dan 9 Kepala Bagian Sekretariat Daerah KotaLangsa.Bagian
Hukum merupakan salah satu bagian dari sembilan Bagian Sekretariat Daerah Kota
Langsa yang dibentuk berdasarkan Qanun Kota Langsa Nomor 3 Tahun 2008.Sebelum
Ditetapkan Menjadi Kota, Langsa Adalah Bagian Dari kabupaten Aceh Timur Yang
Ibukota Kabupatennya adalah langsa dan Merupakan Kota Administratif Yang Dibentuk
Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 64 Tahun 1991 Tanggal 22 Oktober 1991,
dan Diresmikan Oleh Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Pada Tanggal 2
April 1992.
Kemudian, sesuai dengan perkembangan Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam baik
dari segi Budaya, Politik dan Ekonomi, Propinsi ini Semakin Dituntut
Mengembangkan diri, Khususnya dari segi Pemerintahan sehingga pada Tahun 2001
terbentuklah Kota Langsa yang merupakan Pemekaran dari Kabupaten Aceh Timur
berdasarkan pada Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2001 pada tanggal 21 Juni 2001 dan
Peresmiannya dilaksanakan di Jakarta pada tanggal 17 Oktober 2001 Oleh Menteri
dalam Negeri Atas Nama Presiden Republik Indonesia, Pejabat Walikota Pertama
Yaitu H. Azhari Aziz, SH, MM yang dilantik Oleh Gubernur Nanggroe Aceh
Darussalam pada Tanggal 2 Nopember 2001 di Banda Aceh. Dan sebagai Walikota
Definitif Hasil Pilkadasung 2006 adalah Drs. Zulkifli Zainon, MM yang dilantik
oleh Gubernur Nanggroe Aceh Darussalam pada tanggal 14 Maret 2007 di Langsa.
Pada awal
terbentuknya Kota Langsa terdiri dari 3 Kecamatan yaitu Kecamatan Langsa Barat,
Kecamatan Langsa Kota dan Kecamatan Langsa Timur dengan Jumlah Desa Sebanyak 45
Desa (Gampong) dan 6 Kelurahan. Kemudian dimekarkan menjadi 5 Kecamatan
Berdasarkan Qanun Kota Langsa No 5 Tahun 2007 tentang Pembentukan Kecamatan
Langsa lama dan Langsa Baro.
KEADAAN
UMUM KOTA LANGSA GEOGRAFIS
Kota
Langsa merupakan salah satu kota otonom termuda di Provinsi Nanggroe Aceh
Darussalam. Secara geografis wilayah Kota Langsa mempunyai kedudukan strategis,
baik dari segi ekonomi maupun sosial budaya. Mempunyai potensi di bidang
Industri, Perdagangan dan Pertanian, Kota Langsa mempunyai prospek yang baik
bagi pemenuhan pasar di dalam dan luar negeri.
Kota
Langsa mempunyai luas wilayah 262,41 KM2, yang terletak pada posisi antara 04°
24’ 35,68’’ – 04° 33’ 47,03” Lintang Utara dan 97° 53’ 14,59’’ – 98° 04’
42,16’’ Bujur Timur, dengan ketinggian antara 0 – 25 m diatas permukaan laut
serta mempunyai batas-batas wilayah sebagai berikut :
· Sebelah
Utara berbatasan dengan Selat Malaka
· Sebelah
Selatan berbatasan dengan Kecamatan Birem Bayeun Kabupaten Aceh Timur
· Sebelah
Barat berbatasan dengan Kecamatan Birem Bayeun Kabupaten Aceh Timur
· Sebelah
Timur berbatasan dengan Kecamatan Manyak Payed Kabupaten Aceh Tamiang.
Iklim
Iklim
Daerah
Kota Langsa merupakan Wilayah yang beriklim tropis yang selalu dipengaruhi oleh
angin musim, sehingga setiap tahunnya terdapat dua musim yang berbeda yaitu
musim hujan dan musim kemarau. Musim hujan setiap tahun biasanya berlangsung
antara bulan September sampai dengan Februari dan musim kemarau berkisar antara
bulan maret sampai dengan Agustus.Walaupun sering mengalami perubahan
cuaca,hujan rata-rata setiap tahunnya berkisar antara 1500 mm sampai 3000
mm,sedangkan suhu udara rata-rata berkisar antara 28° – 32° C dan kelembaban
nisbi rata-rata 75 persen.
Tata Guna Tanah
Tata Guna Tanah
Kota
Langsa dengan luas 26.241 Ha, merupakan daerah Perdagangan, Industri dan
Pertanian, dimana area perkebunan mencapai 39,88 persen dari keseluruhan luas
daerah Kota Langsa atau sebesar 10.466 Ha. Luas area untuk bangunan/pekarangan
mencapai 6.037 Ha atau 23,01 persen dari total luas Kota Langsa, lahan sawah
mencapai 1.925 Ha atau sebesar 7,34 persen, ladang/huma mencapai 1.864 Ha atau
sebesar 7,10 persen, tambak/kolam seluas 1.344 Ha atau 5,08 persen,
tegalan/kebun 1.267 Ha atau 4,83 persen, dan perkebunan rakyat 1.244 Ha atau
4,74 persen.
Disamping
itu juga terdapat lahan yang sementara tidak diusahakan seluas 645 Ha atau 2,46
persen, hutan bakau 350 Ha atau 1,33 persen dan padang rumput seluas 34 ha atau
0,13 persen serta untuk penggunaan lainnya seperti jalan,jembatan,lapangan dan
lain sebagainya seluas 1.075 Ha atau sebesar 4,10 persen dari total luas
wilayah Kota Langsa.
Kota Langsa adalah salah satu kota di Aceh, Indonesia. Kota Langsa adalah kota yang menerapkan hukum Syariat Islam.
Kota Langsa
berada kurang lebih 400 km dari kota Banda Aceh. Kota Langsa sebelumnya berstatus Kota
Administratif sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 64 Tahun 1991 tentang
Pembentukan Kota Administratif Langsa. Kota Administratif Langsa diangkat
statusnya menjadi Kota Langsa berdasarkan Undang-Undang Nomor 3 tanggal 21 Juni
2001. Hari jadi Kota Langsa ditetapkan pada tanggal 17 Oktober 2001.Kota Langsa
terkenal sebagai kota pendidikan, kota perdagangan, kota kuliner/makanan, dan
kota wisata. Ada beberapa perguruan tinggi ternama di Kota Langsa, antara lain;
Universitas Samudra Langsa, STAIN Zawiyah Cot Kala, Kampus LP3I dan beberapa
akademi dari kebidanan dan keperawatan seperti; Akademi Kebidanan Harapan Ibu,
Akademi Kebidanan Bustanul Ulum, Akademi Keperawatan Yayasan Cut Nyak Dhien,
Akademi Keperawatan UMMI, Akademi Keperawatan Depkes (Departemen Kesehatan),
dan lainnya.
Tempat menarik di Kota Langsa
- Lapangan Merdeka Kota Langsa. Lapangan ini biasa dipakai untuk acara-acara dan kegiatan sosial lainnya. Banyak warga menghabiskan waktu di sore hari, dengan sajian makanan dan hiburan yang tersedia. Ada banyak sajian makanan yang ditawarkan di sini, menjelang sore dan malam hari. Menu istimewa adalah, Mie Aceh, sate daging, martabak, es krim, aneka makanan tradisional, aneka western food seperti burger dan pizza, dan jajanan lainnya dengan harga yang sangat terjangkau. Lapangan ini akan dipenuhi orang-orang ketika Sabtu malam (atau malam Minggu).
- Taman Bambu Runcing. Taman ini terletak tak berjauhan dari Lapangan Merdeka Kota Langsa. Taman dengan konsep central park atau "taman di tengah kota" ini banyak dikunjungi karena ada nilai sejarah kemerdekaan di sini. Salah satu karakteristik taman ini adalah, adanya Tugu Bambu Runcing yang berdiri megah di tengah taman. Diperkaya juga dengan plakat "Udeep syaree matee syahed" dan "Bangsa yang menghargai pahlawannya adalah bangsa yang besar" serta plakat gambar perjuangan Rakyat Aceh mengusir penjajah. Plakat ini terletak di tembok belakang Bambu Runcing.
- Gedung Kantor Bappeda atau disebut juga gedung Balee Juang, terletak di jantung Kota Langsa. Merupakan gedung peninggalan kolonial Belanda. Arsitektur ala Belanda masih sangat jelas terdapat pada gedung ini. Gedung ini telah ada sejak tahun 1920, yang ketika itu bernama HET KANTOORGEBOUW DER ATJEHSCHE HANDEL-MAATSCHAPPIJ TE LANGSAR, gedung semacam ini hanya ada saja di Aceh ketika itu yaitu Kuta Raja dan Langsa. Di depan gedung ini, ada kantor pos yang sama-sama bercirikan arsitektur Belanda.
- Pelabuhan Kuala Langsa. Pelabuhan ini adalah satu-satunya pelabuhan yang menghubungkan Kota Langsa dengan luar negeri. Dahulu pelabuhan ini ramai akan aktivitas transportasi dari Kota Langsa ke luar negeri, dengan beberapa jenis kapal penumpang express dengan rute pulang-pergi ke Malaysia, Penang, dan Thailand. Serta aktivitas bongkar muat pengiriman barang mulai dari Malaysia, Penang, Thailand, India, dan Singapura. Pada hari Sabtu 23 Februari 2013, pelayaran perdana Langsa - Penang kembali diresmikan setelah sempat vakum pada masa konflik dahulu[rujukan?]. Ini bentuk komitmen pemerintah Aceh untuk menjadikan Pelabuhan Kuala Langsa menjadi pelabuhan internasional. Tujuannya untuk meningkatkan daya saing di sektor perdagangan.
- Kawasan Pecinan atau biasa disebut dalam bahasa Inggris China Town, warga Kota Langsa biasa menyebut dengan "Kawasan Toko Belakang". Kawasan ini dulunya merupakan kawasan komunitas warga Tionghoa yang besar. Sampai sekarang beberapa bangunan asli milik warga Tionghoa masih bisa dilihat, namun seiring perkembangan zaman, sebagian bangunan ini dihancurkan dan dibangun bangunan yang lebih modern. Ada beberapa makanan khas China di sini, seperi kwetiau, pangsit, cap cay, dan lain-lain. Terdapat juga satu bangunan pabrik kecap asin tertua di sini, dan di dekat pasar, ada Vihara Buddha Kota Langsa yang juga menawarkan keindahan seninya.
Mayoritas penduduk
Mayoritas penduduk Kota Langsa adalah suku Aceh, suku
Tionghoa, suku Melayu, suku Batak, dan suku Jawa. Bahasa Aceh digunakan oleh
mayoritas masyarakat Kota Langsa, bahasa Indonesia tetap menjadi bahasa ibu, sebagai
bahasa bisnis, sekolah, pemerintah, universitas, dan kantor. Bahasa Melayu
digunakan dalam percakapan sehari-hari, tidak berbeda dengan bahasa Melayu dan
bahasa Indonesia, hanya beberapa kata dan makna aksen yang sedikit berbeda.
Agama Islam adalah agama mayoritas masyarakat Kota Langsa dan
rakyat Aceh umumnya. Hukum Syariat Islam menjadi aturan dasar dalam
kehidupan masyarakat Kota Langsa. Agama Kristen juga menjadi bagian dari populasi, sementara Buddha banyak diadopsi oleh komunitas warga Tionghoa (China). Kota Langsa merupakan kota yang kaya akan perbedaan
etnis dan, bagaimanapun, penduduk tetap hidup dalam damai dan memiliki
toleransi beragama yang kuat. Lokasi Kota Langsa sangat dekat dengan Medan, ibu kota Provinsi Sumatera Utara, sehingga menempatkan Kota Langsa sebagai kota yang
strategis dan kaya imigran.
Tempat ibadah di Kota Langsa
- Masjid Raya Darul Falah Kota Langsa, masjid terbesar yang berlokasi di jantung kota dengan fasilitas besar yang dapat menampung jamaah untuk melakukan ibadah. Terdapat banyak masjid yang tersebar di penjuru kota. Mayoritas penduduk di Kota Langsa adalah Islam, tidak sulit untuk menemukan masjid di Kota Langsa khususnya di Aceh.
- Masjid tertua yang dimiliki Kota Langsa adalah masjid Istiqamah, yang berdiri kokoh di kecamatan Langsa Kota tepatnya di desa Gampong Teungoh. Walaupun masjid ini sudah lama berdiri, sampai sekarang masjid ini masih dalam tahap pembaruan pada beberapa titik.
- Gereja Huria Kristen Batak Protestan (HKBP).
- Vihara Buddha Kota Langsa, berlokasi di pusat pasar tradisional Kota Langsa, vihara ini sangat indah dengan balutan cat warna merah yang mencirikan warna khas komunitas Tionghoa.
WISATA KOTA LANGSA
Kota Langsa adalah sebuah kota muda
yang lahir pada tanggal 17 Oktober 2001 dari pemekaran Kabupaten Aceh Timur
yang terdiri dari lima kecamatan yaitu Langsa Kota, Langsa Timur, Langsa Barat,
Langsa Lama, dan Langsa Baro dengan pusat ibu kota di Langsa. Melewati jalan Banda Aceh Medan, wilayah kota Langsa dimulai dari desa Alur
Dua, dan berakhir pada perbatasan desa Buket Metuah. Kota Langsa dengan luas
relatif kecil dibandingkan dengan kabupaten atau kota lain di Propinsi Aceh
memiliki ciri khas tersendiri yang unik dan menarik serta potensi alam yang
beragam yaitu pelabuhan, pantai, kawasan kota, hutan lindung, bukit-bukit, dan
tempat wisata yang dimanfaatkan oleh masyarakat dengan usaha dan kreatifitas
yang tinggi hingga menjadi tempat yang menghasilkan rupiah bagi masyarakat.
Dengan demikian, kota Langsa nyaris sempurna di usia yang sangat muda yaitu 8
tahun.
Sehari-hari
mayoritas masyarakat kota Langsa bergelut di bidang perdagangan barang dan
jasa. Hal itu dapat dilihat dari aktivitas masyarakat baik personal, kelompok
maupun kumpulan besar penduduk yang dibagi menjadi tiga kawasan yaitu:
a.
Di kawasan pelabuhan masyarakat dominan bermata pencaharian melaut
mencari ikan, udang, dan bermacam hasil tangkapan laut lainnya baik untuk
kebutuhan dalam daerah maupun untuk ekspor keluar daerah atau keluar negeri
seperti Malaysia dan Singapore. Selain itu juga ada cafe-cafe, usaha jual-beli
pohon bakau, dll.
b. Di
kawasan perkotaan yang lumayan luas, masyarakat memanfaatkan perdagangan barang
dan jasa yang beragam tersebar keseluruh pelosok kota.
c.
Di kawasan desa masyarakat memanfaatkan lahan subur untuk bertani dan
berladang juga menciptakan cita rasa baru yang bisa dikenal sehingga menjadi
desa produksi yang dijalankan secara kelompok maupun personal. Seperti desa Karang Anyar menjadi desa produksi kripik renyah. Desa
Seulalah yang terkenal dengan kripik pedas dan tempe Seulalah. Desa Alue Dua
yang sepanjang jalan menjual ikan asin. Desa Seuriget dan Sungai Pauh
memproduksi terasi yang terkenal enak dan maknyus. Sedangkan daerah bukit
masyarakat memanfaatkan lahan untuk bertani dan berladang, dan hasilnya bukan
hanya dijual di dalam maupun di luar daerah bahkan di ekspor.
Kota Langsa memiliki banyak tempat
wisata dengan keunikan, kelangkaan, dan keindahan yang berbeda dengan daerah
lain di antaranya adalah :
1.
Taman Bambu Runcing Kota Langsa.
2.
Pelabuhan Kuala Langsa.
3.
Ujung Pusong.
4.
Pulau Teulaga Tujoh.
5.
Pantai Pasir Putih.
6.
Hutan Lindung.
7.
Mutiara Water Park.
8.
Kolam Renang Keumuning (Selembat).
9.
Kolam Pemancingan.
10. Makam Chik Ampon Beurdan
11. Balee Juang.
12. Wisata Kuliner Langsa
Untuk lebih jelas, berikut uraian
masing – masing tempat wisata yaitu :
1.
Taman Bambu Runcing Kota Langsa
Taman Bambu Runcing sebagai icon
kota Langsa terletak di tengah Kota tepatnya di Jalan Ahmad Yani. Taman
yang sarat akan sejarah ini dibangun pada tahun 1948 saat Langsa masih
menjadi ibu kota Kabupaten Aceh Timur.
Selain keindahan dan letaknya sangat strategis Taman Bambu Runcing
mengingatkan kita pada masa – masa perjuangan dengan adanya relief –
relief perjuangan dari masa perjuangan sampai kemerdekaan.
2.
Pelabuhan Kuala Langsa
Kawasan Kuala Langsa adalah salah
satu kawasan yang sangat menjanjikan akan menjadi sumber Pendapatan Asli Daerah
(PAD) Kota Langsa yang pada saat ini terus dikembangkan. Kawasan ini juga dijadikan tempat rekreasi masyarakat dengan tersedianya
fasilitas yang memadai. Pelabuhan Langsa. Bisa dimanfaatkan untuk arena
memancing, juga wisata air dengan tersedianya kendaraan air juga wisata
kuliner.
3.
Ujung Pusong
Desa Teulaga Tujoh (Pusong)
adalah pedesaan unik dan langka di mana penduduk sehari-hari berpencaharian
mayoritas nelayan. Nuansa desa pusong sangat unik mengingat Pusong ini terletak
di tengah laut yang berbentuk daratan pantai membentuk jalan melintang ke
pulau lain.
Ujong Pusong adalah salah satu
tempat kunjungan wisata yang akan dikembangkan, melihat penduduknya yang
relejius dan bersahabat didukung oleh adanya beberapa sarana dan prasarana
seperti mesjid, air bersih dan tempat mandi.
4.
Pulau Teulaga Tujoh.
Pulau Teulaga Tujoh adalah pulau
kecil yang berada tak jauh dari Pusong. Tempat ini
sangat indah dan unik serta langka karena tidak ada satupun orang yang bermukim
di sini karena beberapa sebab. Salah satunya
adalah karena tempat ini diyakini masyarakat adalah tempat keramat.
Pulau Telaga
Tujuh adalah pulau yang belum tersentuh dan masih alami dengan hutan yang hijau
dan dengan hunian binatang yang ramah menyambut kedatangan pengunjung seperti
monyet dan burung. Pulau ini berada di dekat Gampong Pusong Kecamatan Langsa
Barat, Pulau tersebut sangat cocok menjadi tempat penelitian rekreasi alam dan
menikmati matahari tenggelam.
5.
Pantai Pasir Putih.
Pantai Pasir Putih merupakan
hamparan pantai yang luas dan pasir yang bersih adalah salah satu daya tarik
wisatawan. Hamparan pantai yang luas dan pasir yang bersih, tampak dalam gambar
beberapa pohon bakau yang memperindah pantai dan dapat menahan erosi dari ombak
air laut.
6.
Hutan Lindung.
Hutan Lindung terletak di daerah
Perumnas dengan permukaan tanah yang berbukit sehingga menjadi keunikan khusus
saat melihat pohon-pohon besar rimbun yang tumbuh menjulang tinggi dalam sebuah
kawasan dilindungi yang menjadi paru-paru kota Langsa
7. Mutiara Water Park.
Mutiara Water Park terletak di
daerah Perumnas dengan luas maksimal dan fasilitas memadai. Tempat ini merupakan salah satu tujuan masyarakat kota langsa saat liburan.
Mutiara Water
Park ini merupakan tempat rekreasi yang menyediakan kolam renang, perosotan
air, drum air, flyng fox, macam ragam makanan, dan aneka hiburan dan fasilitas
lainnya.
8.
Kolam Renang Keumuning (Selembat).
Kolam renang
ini terletak di desa Keumuning kecamatan Langsa Baroe kota Langsa. Tempat ini
sangat exotis, karena letaknya diapit oleh bukit-bukit yang tinggi. Di daerah
ini memberikan suasana khas yang asri dan selalu merdu dengan kicauan burung.
Dan tempat ini dijadikan Bumper (bumi perkemahan) bagi anggota pramuka yang
melaksanakan kegiatannya
9.
Kolam Pemancingan.
Kolam Pemancingan yang terletak di
Gampong Baro Kecamatan Langsa Lama dengan jarak dari Kecamatan lebih kurang 3
kilo meter sedangkan dari Ibu Kota Langsa sejauh 2 kilo meter.
Kolam ini sangat cocok bagi penggemar memancing.
Tempat ini sangat mudah dikunjungi,
dan kolam pemancingan ini melekat keindahan yang mampu memberikan kepuasan
psikologis pengunjung dan nuansa afarmatif.
10. Makam Ampon Chik Banta
Beurdan
Pertengahan abad 17 Ampon Chik Banta
Beurdan adalah seorang ulee balang untuk daerah Langsa. Dan beliau merupakan
keturunan Raja yang beristrikan keturunan bangsawan.
Pada masa beliau berkuasa, beliau
mendirikan sebuah mesjid yang menjadi mesjid pertama di Kota Langsa yaitu
mesjid yang terletak di Gampong Teungoh. Sangat banyak
peninggalan-peninggalannya di antaranya adalah Mesjid, istana , tempat bermain
anak-anak, makam-makam keramat dan lain - lain.
11. Gedung Balee juang
Gedung yang terletak di
pusat kota ini di bangun pada tahun 1924, merupakan gedung kebanggaan
masyarakat Kota Langsa yang masih berdiri megah dan kokoh. Hingga saat ini
gedung ini digunakan sebuah instansi pemerintahan daerah. Sekilas anda dapat
membayangkan kemasa lalu bahwa di kota Langsa pernah terjadi perlawanan yang
sangat hebat terhadap pemerintahan kolonial.
12. Wisata Kuliner Khas Langsa
Selain tempat-tempat indah dan
bersejarah, dapat pula kenikmatan tiada duanya dari aneka makanan baik dari
dalam kota Langsa yang sangat khas maupun luar kota Langsa.
Makanan khas Langsa di antaranya
adalah Sop Sum-Sum Langsa, gulee lhok beulacan, Rujak Langsa, kripik,dll. Namun
makanan luar lainnya juga dengan mudah di dapat dengan rasa asli maknyus
seperti Burger, Siomay JM, Ayam Tangkap, Kalasan, Gepok, dll.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar